Remaja yang berperilaku menyimpang akan memberikan dampak negatif
bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya karena keberadaannya dapat
merusak, meresahkan, merugikan, dan membahayakan orang lain. Banyaknya
kasus yang disebut dalam surat kabar mengenai perilaku remaja yang "bandit"
bukan lagi merupakan perilaku yang biasa, melainkan sudah dapat digolongkan ke
dalam kategori kejahatan. Pendidikan Agama Islam adalah salah satu wadah
pembinaan dan pelatihan yang diberikan bagi peserta didik yang beragama Islam
dengan tujuan agar mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk
meningkatkan kontrol diri dan berakhlakul karimah agar dapat menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. (Azhar et al., 2022)
Control diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau
jihad melawan ego atau nafsu pribadi.
Perjuangan ini dilakukan karena nafsu diri
mengarah pada berbagai kesenangan tanpa memperhatikan hak-hak yang ada dalam
menghadapi kondisi di lingkungan sekitarnya. Jika seorang guru mampu membina
self-control dan akhlak yang baik kepada peserta didiknya, tentu ini akan sangat
mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Selain itu, siswa juga akan lebih menghargai dirinya sendiri dan orang lain. (Azhar
et al., 2022)
Dalam menyamai perubahan dunia yang semakin canggih, setiap individu,
termasuk remaja, memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu mengatur,
mengendalikan, dan mengarahkan perilakunya, yang disebut dengan self-control
(kontrol diri).
Self-control juga merupakan salah satu kemampuan yang dapat
ditingkatkan dan digunakan individu selama berproses dalam kehidupan, terutama
dalam menghadapi kondisi tertentu di lingkungan sekitarnya. Self-control dapat
digunakan sebagai suatu intervensi yang bersifat mencegah sekaligus dapat
mengurangi efek-efek psikologis negatif dari situasi yang penuh tekanan di
lingkungan sekitar. (Azhar et al., 2022)
Tujuan mengembangkan pribadi siswa di masa ini adalah agar generasi
bangsa terhindar dari perbuatan kriminal yang merugikan orang-orang di
sekitarnya. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya mampu membimbing siswa
dalam mengendalikan dirinya. Berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam, apabila
kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak dapat ditingkatkan, maka
4
tujuan Pendidikan Agama Islam pun tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
(Wahib & Surabaya, 2019)
Selain orang tua, guru di sekolah juga mempunyai peran yang sangat
penting dalam membantu remaja mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Dengan
keterbukaan hati seorang guru dalam membantu kesulitan siswanya, ia akan
menjadikan siswa tersebut sadar akan sikap dan tingkah lakunya yang kurang baik.
(Azhar et al., 2022)
Pemilihan SD Negeri 8 Betung Desa Pulau Rajak Kecamatan Betung,
Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan sebagai objek penelitian diawali dari
observasi awal terhadap keadaan yang terjadi di sekolah tersebut, di mana sebagian
kecil dari siswanya masih berperangai tidak terpuji, meremehkan peraturan dan
disiplin sekolah, terlambat ke sekolah, kurang menjaga kebersihan, berpakaian
kurang sopan, membully teman sejawatnya, berbicara kurang santun terhadap orang
yang lebih tua darinya, ribut di kelas pada saat jam pelajaran padahal guru sedang
berada di dalam kelas, tidak bisa membaca Al-Qur’an, tidak tahu lafaz bacaan
shalat, serta mentaati peraturan sekolah hanya karena takut pada hukuman. Apa
yang salah pada diri mereka dan apa yang akan dilakukan oleh tenaga pendidik dan
kependidikan SD Negeri 8 Betung Desa Pulau Rajak dalam menyikapi kasus ini?
Hal ini yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang pembinaan self-
control dan akhlakul karimah melalui pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD
Negeri 8 Betung Desa Pulau Rajak.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus untuk menganalisis strategi pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam
dalam membina self-control dan akhlakul karimah pada siswa di SD Negeri 8
Betung. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru,
siswa, dan orang tua, serta studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
teknik analisis tematik melalui transkripsi, pengkodean, dan interpretasi.
Keabsahan data dijamin dengan triangulasi sumber dan member checking,
sementara etika penelitian dijaga dengan persetujuan partisipan dan anonimitas.
EmoticonEmoticon